Jumat, 20 Februari 2009

Bimbingan Teknis Perpustakan Sekolah Slogohimo

Pintu dunia. “Pendidikan,” menurut psikolog Amerika Serikat yang terkenal, B. F. Skinner (1904–1990, foto) “adalah apa yang masih bertahan ketika semua yang dipelajari telah terlupakan.” Pendapat tersebut merupakan kritikan yang radikal, utamanya bagi proses pendidikan pasif yang masih banyak dijalankan dewasa ini.

Yaitu ketika anak didik dianggap sebagai sebuah botol kosong yang harus diisi. Pengisinya adalah fihak guru yang memberi asupan bagi anak didik dengan beragam ilmu yang lebih banyak bersifat hapalan. Kita tahu, ilmu-ilmu hapalan itu mudah terlupakan.

Anak didik kini tidak hanya diberi ikan. Tetapi juga pancing dan keterampilan untuk memancing. Lahan mereka untuk memancing, memancing ilmu pengetahuan, tidak lain adalah perpustakaan. Jadi senyatanya, pendidikan merupakan upaya untuk membuka pintu bagi anak didik guna memasuki perpustakaan. Sebab ketika jenjang pendidikan mereka usai, mereka masih terus dapat belajar di perpustakaan. Bahkan untuk sepanjang hayat.

Photobucket

Photobucket


Photobucket

Studi banding Peserta bimbingan teknis sedang mengunjungi ruang majalah dan referensi Perpustakaan Daerah Wonogiri.Pustakawan penyelia, Dewi Werdiningsih (foto atas, batik merah), sedang memberikan penjelasan. Foto bawah, pemandangan layanan sirkulasi dan ruang koleksi umum.


Antusias. Manfaat perpustakaan untuk membuka dunia, membuka cakrawala anak didik sebagai pembelajar yang proaktf, yang menjadi latar belakang penyelenggaraan kegiatan Bimbingan Teknis Perpustakaan Sekolah yang diselenggarakan di Kecamatan Slogohimo, 10-12 Februari 2009. Bimbingan itu diikuti 23 guru sekolah dasar dan diselenggarakan di SD Waru, Slogohimo.

Menurut Dewi Werdiningsih, Pustakawan Penyelia dari Perpustakaan Daerah Kabupaten Wonogiri yang menjadi tutor, para peserta menunjukkan antusias yang membanggakan. “Kelompok ini disebut sebagai Gugus Diponegoro. Akan segera disusul dengan kelompok berikutnya,” tuturnya.

Materi bimbingan yang diberikan sebanyak 32 jam itu meliputi pemahaman terhadap kebijaksanaan pemerintah terhadap pengembangan perpustakaan, pengantar perpustakaan, pengembangan koleksi, pengolahan bahan pustaka, pelaksanaan layanan, dan widya wisata ke Semarang untuk melihat pelaksanaan otomasi layanan perpustakaan.

Para peserta pada tanggal 12 Februari 2009, juga melakukan kunjungan ke Perpustakaan Daerah Kabupaten Wonogiri. Termasuk mencoba layanan akses Internet yang tersedia untuk umum secara cuma-cuma sejak November 2008.

Peserta bimbingan itu meliputi :

Agung Wibowo (SDN 1 Sukoboyo),
Al Rosyid, S.Ag (SDN 1 Pandan),
Adika Devi Nugroho (SDN 2 Sedayu),
Dani Wulandari, A.Ma (SDN 2 Waru),
Dwi Lestariningsih, S.Pd (SDN 1 Waru),
Lilis Ekowati (SDN 1 Sedayu),
Madhona Widyaningrum, S HI (SDN 2 Bulusari),
Narti, A.Ma.Pd (SDN 1 Pandan),
Narto, S.Pd (SDN 1 Waru),
Olfah Rochiyati, A.Ma.Pd (SDN 1 Waru),
Purwanti (SDN 3 Slogohimo),
Sartono, S.Sos (SDN 1 Bulusari),
Siti Churiatur Rahmi, A.Ma (SDN 1 Slogohimo),
Siti Prihatin, A.Ma.Pd (SDN 2 Waru),
Sri Handayani (SDN 1 Klungen),
Suprapti, A.Ma.Pd (SDN 2 Made),
Suwitno, S.Pd (SDN 2 Bulusari),
Tarman, S.Pd (SDN 2 Pandan),
Drs. Tarto (UPT Distrik Kecamatan Slogohimo),
Teni Irawati (SDN 3 Soco),
Tri Hastuti (SDN 3 Padarangin),
Yohanes Budi Santoso (SDN 1 Bulusari) dan
Yulian Pamungkas (SDN 1 Randusari).

(BH)

1 komentar:

  1. Bimbingan teknis pengelolaan perpustakaan memang sangat diharapkan khususnya di lingkungan sekolah dasar. Mengingat tidak adanya tenaga khusus (pustakawan) di sd. Pengelolaan perpustakaan diserahkan kepada guru kelas sebagai tugas tambahan (sambilan)saja. Dengan minimnya pengetahuan tentang administrasi dan pengelolaan perpustakaan, bagaimana mungkin perpustakaan sekolah dapat diberdayakan sesuai fungsinya ?
    Adanya Program BOS, BOS Buku dan bantuan/subsidi yang diterima sekolah, maka semakin banyak buku-buku koleksi perpustakaan sekolah. Menyikapi hal tersebut, perlu kiranya program Pelatihan pengelolaan perpustakaan sekolah diberikan pada semua sekolah dasar.
    Salut buat Kec. Slogohimo yang lebih dulu melangkah. Semoga kecamatan-kecamatan lain segera menyusul.

    BalasHapus